
Kukang (primata lamban yang berbisa)
kamu tentu mengenal jenis hewan ini, primata berbulu dan punya mata yang kadang membuat orang yang melihatnya kagum bercampur gemas. primata yang pergerakannya lamban (selamban jawaban dari nun yang jauh disana)ini tersebar di hutan hutan kalimantan,sumatera. ciri dari primata ini adalah bertubuh kecil, kekar, dan berekor sangat pendek. Kepalanya bulat,
moncongnya meruncing, dan matanya besar. Rambut tubuhnya halus dan
lebat. Pola warnanya berbeda-beda menurut spesies —sehingga digunakan
pula untuk identifikasi, namun umumnya bervariasi dari cokelat kelabu
pucat hingga warna tengguli.
Sebuah garis cokelat berjalan dari ubun-ubun hingga tengah punggung
atau pangkal ekor. Biasanya terdapat lingkaran gelap yang mengelilingi
kedua mata, diseling oleh jalur pucat atau putih yang membujur di antara
kedua mata hingga ke dahinya. Di malam hari, matanya memantulkan cahaya
obor dengan jelas.
kukang (bukan Kungkang ya, ini jenis hewan yang satu marga dengan trenggiling) dibalik sosok yang imut dan menggemaskan, ternyata menyimpan potensi mengerikan bagi hewan lain terutama sesamanya. hewan ini merupakan primata satu satunya yang mempunyai bisa atau racun.hal ini merupakan salah satu bentuk dari perlindungan yang mahakuasa bagi makhluknya yang terzholimi oleh pemangsa. Racun tersebut dihasilkan dari kalenjar yang terletak diantara lengan dan ketiak kerabat dekat lemur ini.racun tersebut seringkali mereka usapkan ke bulu bulu anak mereka sebagai bentuk proteksi dan perlindungan. seringkali, pertengkaran antar kukang membuat korban nyawa berjatuhan.
dikutip dari kukangku.id saat mempertahankan diri, satwa ini akan menyilangkan kedua tangannya
di atas kepala. Posisi ini memudahkan kukang untuk menjilat cairan bisa
yang keluar dari kelenjar ke dalam mulutnya. Bisa kemudian bercampur
dengan air liur dan disebarkan melalui gigitan.Gigitan ini dapat menyebabkan luka dan borok pada tubuh. Luka akibat
gigitan kukang sangat menyakitkan, penyembuhannya lambat, sebabkan
pembengkakan, terasa kebas, bernanah, dan meninggalkan bekas luka.Sedangkan bisa yang tersebar di darah manusia dapat menyebabkan
kejang-kejang, demam, alergi, syok anafilaksis, ruam, gatal, penurunan
tekanan darah, hingga pingsan. Meski tentu tidak semua orang mengalami
reaksi yang sama. Reaksi ini tergantung pada kondisi tubuh orang yang
tergigit saat itu.tercatat di indonesia, seorang warga sukabumi pingsan karena gigitan kukang. selain itu, seorang peneliti biologi bernama George Madani mengalami alergi dan pebengkakan wajah akibat gigitan kukang.
tentunya, kukang bukanlah makhluk yang agresif. Hewan ini baru bereeaksi jika diganggu dan jarang terjadi kasus digigit kukang.
salah satu solusi agar kamu tidak menjadi korban selanjutnya, jangan menggangu kukang apalagi punya niat memeliharanya. Karena kukang resmi dilindungi oleh Pemerintah.
sumber : wikipedia:kukangku.id:
Buntut Bali, 26 Juli 2022